A Modern Tale of Two Brothers. Begitulah Guardian memberi sub-judul untuk menggambarkan kakak beradik, Shaun dan Lee, yang mengambil jalan hidup berbeda: Shaun mualaf dan berganti nama menjadi Abdul, sedangkan Lee berkeliling Inggris untuk ikut reli anti-muslim. Keduanya tetap berhubungan, berusaha menghormati pilihan masing-masing, dan tetap merasa menjadi saudara karena, ujar Abdul, “darah lebih kental daripada air”. Namun, perbedaan jalan hidup keduanya bukan berarti tidak membawa masalah, paling tidak secara psikis. “I wasn’t expecting this,” ujar Lee. “It’s not something you’d expect a white man to do.” Kalau kau orang kulit putih, tidak sewajarnya kau menjadi muslim. “It’s like you’re going backwards,” kata Lee saat menyaksikan kawan-kawan muslim Abdul makan pakai tangan.[i]