Pada tanggal 11 Agustus 1966, bertempat di Jakarta, pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Utama Bidang Politik/Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, dan Malaysia, oleh Wakil PM/Menlu Malaysia Tun Abdul Rozak, menandatangani naskah pemulihan hubungan baik antara kedua negara.[i] Pada bulan yang sama, Lembaga Bahasa dan Kesusatraan (LBK) telah menyelesaikan tugas yang diembannya atas perintah Ketua Gabungan V Komando Operasi Tertinggi[ii] untuk menyelesaikan konsep ejaan yang akan diajukan pada Malaysia. Konsep ejaan yang telah diselesaikan oleh LBK dengan ketua panitia Anton M. Moeliono ini kemudian diajukan pada Malaysia dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada 21-23 Juni 1967, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tag: Amerika
Pada awal 1980an, Nasir Tamara, seorang sarjana muda Indonesia, butuh uang untuk mendanai studi mengenai Islam dan Politik. Ia pergi ke kantor Ford Foundation cabang Jakarta untuk meminta bantuan. Ia pulang dengan tangan hampa. Amerika, dikatakan padanya, “tidak tertarik dengan urusan Islam.”
Penolakan datang dari ibu presiden Obama, Ann Duhham, seorang antropolog Amerika yang tinggal di Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa. Dunham, yang meninggal pada 1995, fokus pada persoalan pembangunan ekonomi, bukan pada masalah kepercayaan dan politik – subjek sensitif di sebuah negara yang diperintah oleh seorang otokrat (penguasa mutlak) berpikiran sekuler.